A. Belajar Bertanggung Jawab Sebagai Pelajar
Bertanggungg jawab adalah salah satu nilai yang sangat penting dalam
kehidupan. Tanpa nilai ini, kita tidak dapat bayangkan kehidupan macam
apa yang akan terjadi dalam masyarakat. Manusia akan saling menjatuhkan,
setiap orang akan memperjuangkan kepentingannya sendiri sekalipun
dengan cara menghancurkan kehidupan orang lain. Tidak ada keharmonisan,
tidak ada ketertiban. Tatanan social akan menjadi sebagai masyarakat
yang digambarkan Thomas Hobbes sebagai “homo homini lupus” yakni manusia
menjadi serigala bagi manusia lain. Bertanggung jawab berasal dari dua
kata bahasa Inggris respond yang berarti tanggap atau menanggapi dan
ability yang berarti kemampuan
Responsibility mengandung arti ‘kemampuan menanggapi’, kemampuan
seseorang menanggapi sesuatu yang terjadi di dalam atau di luar dirinya.
Terkait dengan “kemampuan menanggapi” terdapat dua jenis tipe orang
yakni tipe orang reaktif dan tipe orang proaktif. Reaktif adalah cara
seseorang menanggapi sesuatu setelah orang yang bersangkutan mendapatkan
nasihat, perintah, instruksi dan bahkan ultimatum. Orang ini bertindak
berdasarkan dorongan dari luar dirinya.
Dalam kondisi yang sangat parah,
orang bertindak setelah dipaksa-paksa. Kesadaran akan yang ‘lain’ di
luar dirinya sangat lemah, karena itu juga kesdaran dirinya juga lemah.
Tipe kedua adalah proaktif. Tipe ini menandakan kedewasaan seseorang,
dan kesdaran akan dirinya sangat tinggi. Ia bertindak dan berperilaku
sangat positif, ia cepat tanggap terhadap peristiwa yang terjadi di luar
dirinya. Orang ini tahu apa yang harus dilakukan, dan mengapa melakukan
itu. Ia juga mengetahui kapan bertindak dan saat kapan tidak bertindak.
Semua tindakannya didasari pada nilai. Orang inilah yang sering disebut
orang sebagai pribadi yang tahu diri, empati dan simpati.
Dan inilah
makna terdalam nilai tanggung jawab atau responsibility. Proaktif adalah
roh yang terkandung di dalam nilai tanggung jawab.
Bertanggung jawab, sebagai pelajar? Belajar? Itu pasti! Tapi belajar
yang bagaimana? Belajar sebagai tindakan proaktif atau sebagai tindakan
reaktif? Seorang pelajar yang belajar setelah merasa bosan dinasihati,
atau karena perintah, instruksi atau bahkan karena diultimatum, tentu
saja bukanlah bertanggung jawab. Ia belajar sebagai reaksi dari sebuah
‘ancaman’ luar. Tindakan yang tidak didasarkan pada kesadaran diri.
Kendati ia belajar, ia melakukannya secara terpaksa, ia belajar untuk
sesuatu di luar dirinya, bukan untuk dirinya.
Dalam konteks ini, pelajar
bukan belajar tetapi melindungi diri terhadap ‘ancaman’ luar. Hasil
yang diperoleh tentu saja tidak maksimal karena belajar menjadi
kamuflase. Sikap seperti ini sangat merugikan diri sendiri. Jelas ini
bukan sebuah proses menuju kepada kesuksesan. Belajar karena kesadaran
akan pentingnya nilai belajar untuk kesuksesan diri merupakan tindakan
proaktif. Belajar sebagai perilaku ‘tanggap’ terhadap kesadaran diri
bahwa hidupnya adalah tanggung jawab dirinya. Kesadaran yang muncul dari
dalam diriya, dan ini adalah dorongan intrinsic yang tidak ada satu
orang pun dapat menghalanginya.
Seseorang yang memiliki dorongan
intrinsic untuk belajar, ia akan tetap belajar kendati tidak ada guru di
kelas, kendati semua siswa rebut, ia akan terus belajar. Ia sadar bahwa
waktu adalah sangat berharga. Ia mengetahui tindakan mana yang benar
dan mana yang salah, ia mengerti bahwa keputusannya saat ini akan
menentukan kualitas dirinya. Ini lah pribadi yang bertanggung jawab.
Menjadi pribadi yang bertanggung jawab adalah proses, tetapi proses yang
dimulai saat ini, di sini. Bukan proses nanti, kemudian dan yang akan
datang. Mau menjadi pribadi yang bertanggung jawab, mulailah sekarang
atau kemudian akan menyesal. Mari sadari “Anda mau menjadi seperti apa,
Andalah yang menentukan” dan Anda hari ini adalah hasil dari keputusan
Anda kemarin. (agus )
B. 10 Cara Menjadi Pelajar Berprestasi
Pengertian Prestasi :
Menurut Adi Negoro, prestasi adalah segala jenis pekerjaan yang berhasil
dan prestasi itu menunjukkan kecakapan suatu bangsa. Kalau menurut
W.J.S Winkel Purwadarmtinto, “ prestasi adalah hasil yang dicapai “ dari
pengertian diatas maka prestasi bisa didefinisikan adalah sebuah usaha,
pekerjaan (Seperti belajar) yang dilakukan dengan sunguh-sunguh
sehingga mencapai hasil yang terbaik dan maksimal.
Pengertian Prestasi Belajar :
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan
kegiatan. Gagne (1985:40) menyatakan bahwa prestasi belajar dibedakan
menjadi lima aspek, yaitu : kemampuan intelektual, strategi kognitif,
informasi verbal, sikap dan keterampilan. Menurut Bloom dalam Suharsimi
Arikunto (1990:110) bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek
yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
Bagaiaman Menjadi Pelajar berprestasi?
Menjadi pelajar yang berprestasi adalah dambaan setiap orang, namun
tidak semua orang bisa menjadi orang berprestasi. Prestasi belajar
sesunggunya bisa di capai oleh semua orang tak mengenal ia kaya,miskin,
orang yang berasal dari kota atau pedesaan semuanya bisa berprestasi. Di
bawah ini beberapa hal yang harus dilakukan agar kita menjadi orang
berprestasi :
1. Sucikan Niat/Luruskan niat
Dalam ajaran Islam niat merupakan hal yang utama apabila sesorang akan
melakukan pekerjaan atau aktvititas, terlebih aktivitas yang berhubungan
yang bernilai ibadah. Mencari ilmu atau belajar dalam Islam adalah
sebuah kewajiban yang telah ditentukan ketika manusia lahir sampai
dengan masuk liang lahat kembali, serta mencari ilmu juga merupakan
ibadah. Jadi mari kita luruskan niat kita dalam belajar selain untuk
menambah wawasan juga adalah untuk ibadah kepada Allah.
2. Kesungguhan Dalam belajar
Menjadi pelajar yang berprestasi memerlukan kesungguhan dalam belajar,
dalam Islampun dijarkan barang siapa yang bersunguh-sunguh maka ia akan
berhasil. Oleh sebab itu sekolah bukanlah sekedar untuk bermain, mencari
teman, Jajan dan lain sebagainya tetapi sekolah adalah aktvititas
belajar yang memerlukan kesungguhan.
3. Disipin dalam menggunakan Waktu
Time Is money atau waktu adalah pedang, beberapa Istilah ini sangat
populer dalam kehidupan kita sehingga orang barat sering mengatakan
waktu adalah uang, oleh sebab itu mereka tak ingin menggunakan waktu
dengan sia-sia. Disiplin dalam menggunakan waktu merupakan hal yang
utama untuk mecapai sebuah keberhasilan secerdas dan sekaya apapun kita
tanpa displin maka prestasi itu takan pernah kita bisa capai. Disiplin
dalam waktu harus kita lakukan dalam kehidupan sehari mulai dari bangun
tidur sampai tidur lagi. Cobalah kita buat agenda kita seperti mulai
dari aktivitas tidur, sholat, mengaji, belajar, bermain, berolahraga,
ikut les dan lain sebagainya, apabila jadwal ini bisa kita lakukan
dengan disiplin insyaallah kita akan menjadi orang –orang yang
berprestasi
4. Percaya diri
Percaya diri merupakan hal yang penting bagi setiap orang, karena kita
harus percaya pada kemampuan yang kiti milki. Banyak orang yang tidak
percaya diri karena merasa dirinya tidak padai, sehingga akhirnya harus
tergantung pada orang lain. Setiap orang sesungguhnya harus merasa
percaya dengan kemampuan yang dimilkinya betatapun hasil prestasinya
tidak sebagus yang dicapai orang lain tetapi itulah hasil maksimal dari
percaya diri yang dimilki.
5. Tentukan Target
Pada perjalana setiap manusia tentu selalu punya tujuan kemana kita akan
melangkah dan apa yang akan kita lakukan. Jika kita ingin memilki
prestasi maka kita harus memilki target dalam belajar, berapa nilai yang
harus kita capai. Misalnya kita memiliki target nilai Matekmatika 80,
Bahasa Indonesia 90, menang kejuaran olimpiade, kejuaran Futsal dan
lain-lain sebagainya. Semua target yang sudah kita tentukan harus
dilakukan secara maksimal agar target-target tersebut bias tercapai.
6. Tumbuhkan Motivasi
Motivasi atau dorongan perlu dimilki oleh setiap orang baik motivasi
dari diri sendiri ataupun dari orang lain. Pelajar yang berprestasi
adalah pelajar yang memiliki motivasi besar untuk maju, maka dia akan
selalu memberi semangat pada hatinya untuk semangat dalam belajar.
7. Ikuti kegiatan berorganisasi dan Ekstrakulikuler
Berorganisasi merupakan hal yang menyenangkan agapan organisasi dapat
mengganggu pelajaran adalah anggapan yang salah. Justru banyak orang
yang berprestasi dengan berorganisasi, para pemimpin negeri ini atau
para intelektual yang ada pada bangsa ini juga adalah para alumni
organisasi baik organisasi kesiswaa, mahasiswa, masyarakar, pemuda dan
lain-lain. Ikut berorganisasi dapat melatih kemandirian,disiplin dan
kepekaan siswa dalam hidup ber sosial. Bagi para pelajar yang ikut
organisasi juga mempunyai prestasi merupakan sebuah kebanggaan
tersendiri.
8. Kita semua punya prestasi
Sesungguhnya setiap diri kita memilki prestasi karena prestasi itu bukan
dilihat dari kemampuan itelektual atau kognitif saja, tetapi setiap
kelebihan yang kita milki dan berguna bagi orang banyak adalah prestasi
juga. Ingat tak mungkin Allah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sama, oleh karena itu dalam prestasipun kita memilki perbedaan ada yang
berprestasi dalam akademik, kesenia, olahraga dan lain sebagainya.
9. Minta doa dari orang tua
Ridho Allah tergantung ridho orang tua, jadi mintalah doa dari orang tua
dalam setiap langkah yang kita lakukan Agar Allah memberi kemudahan
dalam aktivitas belajar kita.
10. Sholat dan berdoa
Segala Ikhtiar atau usaha sudah kita Lakukan yang terakhir adalah
kewajiban kita melaksanakan perintah Allah salah satunya adalah sholat
dan berdoa, semoga semakin sering kita mendekatkan diri kita pada Allah
semakin Allah memberi kemudahan kepada kita.
0 komentar:
Posting Komentar